penedrita diabetes wajib merawat kaki selayaknya merawat kulit wajah
Bagian kaki penderita diabetes menjadi sangat rentan terkena luka. Apabila terkena luka, penyembuhannya terkadang menjadi sangat sulit dan memakan waktu yang lama. Untuk itu, para penderita diabetes wajib merawat kaki layaknya merawat wajah.
Ketua Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia), Prof DR dr Agung Pranoto SpPD-KEMD, mengatakan, penderita diabetes wajib untuk merawat kaki selayaknya merawat wajah. Kebanyakan penderita diabetes, mengalami luka dan memakan waktu lama dalam proses penyembuhannya terutama bagi mereka yang mengalami komplikasi nueropati atau saraf.
"Bahkan, banyak yang berdarah kakinya, mereka pun tidak menyadari hal itu. Akhirnya, luka dan lama sembuhnya,” ungkap Prof Agung di sela media workshop 'Eyes on Diabetes' di Jakarta, Kamis (17/11).
Menurut Prof Agung, lamanya penyembuhan luka di kaki pada penderita diabetes karena pada penderita diabetes arteri pembuluh darah mereka semakin kecil diameternya. Ditambah lagi, gula darah yang tidak terkontrol. Untuk itu, diperlukan perawatan yang khusus, layaknya merawat wajah.
"Misal, sehabis pulang kerja kaki dibasuh dengan ar bersih dan dikeringkan dengan handuk putih, agar terihat apabila ada luka berdarah. Setelah itu, kaki harus menggunakan pelembab. Namun, jangan menggunakan pelembab pada sela kaki karena dikhawatikan akan timbul jamur," tambahnya.
Tidak hanya itu, lanjut dia, pada penderita diabetes sebaiknya sebelum menggunakan sepatu meraba terlebih dahulu bagian dalamnya. Untuk memastikan tidak ada benda yang berpotensi membuat luka. Bahkan, dalam memilih atau membeli sepatu, penderita diabetes sebaiknya melakukanya pada sore hari. Sebab, sebagian besar penderita diabetes pada sore hari ukuran kakinya membesar dibandingan pagi. Pada sore hari, kaki akan sedikit bengkak dan biasanya akan kempes kembali pada pagi hari.
"Selain itu, dalam memotng kuku penderita diabetes juga sebaiknya tidak melakukan itu. Sebaiknya hanya dikikir saja. Karena takut malah menimbulkan luka saat memotong kuku," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) Prof DR dr Achmad Rudijanto SpPD-KEMD, mengatakan, selain merawat kaki untuk mengindari luka. Penderita diabetes juga sebaiknya menjaga kadar gula dalam darah.
"Caranya adalah dengan melakukan pengaturan pola makan dan juga asupan makanan yang dikonsumsi. Tidak benar apabila para penderita diabetes tidak boleh memakan makanan. Semuanya boleh dimakan, asalan diatur dan tidak berlebihan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemkes) DR Lily S Sulistyowati MM, mengatakan, 70 persen kasus diabetes tipe II dapat dicegah atau ditunda dengan menerapkan gaya hidup yang lebih sehat. Angka ini setara dengan menyelamatkan 160 juta kasus diabetes tipe II pada 2040.
"Pencegahan dan pengendalian diabetes tipe II dapat dilakukan dengan menjalankan metode Cerdik, yaitu Cek kesehatan, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres," tambahnya